REALITA PUBLIK,- Syukur Alhamdulillah, Hari ini, (Rabu, 17 Agustus 2022), segenap bangsa Indonesia dimanapun kita berada, dapat kembali memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Ke -77 Republik Indonesia.
'Pulih lebih Cepat, Bangkit Lebih kuat' yang diusung pemerintah sebagai tema besar Peringatan HUT RI tahun ini, sangat tepat, mengingat bangsa kita dibawah kepemimpinan Bapak Presiden Joko Widodo, terbukti pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat dari ragam persoalan bangsa, tantangan serta situasi global yang tidak membuat republik ini jatuh, apalagi terpuruk, seperti negara-negara dunia lainnya.
Mental dan semangat tempur yang tertanam dalam benak, hati dan pikiran setiap anak bangsa di republik ini, tentunya tak lepas dari tauladan yang di wariskan oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia, tempo dulu.
Baca Juga: Beredar Spanduk Dukungan maju Pilpres 2024, Ketua KPK: Ingin tetap Fokus Berantas Korupsi
Saya teringat kisah heroik para pejuang kemerdekaan, baik melalui buku pelajaran di sekolah, maupun dongeng penghantar tidur yang selalu diceritakan ayah, saat beliau masih hidup.
Masih terbayang masa-masa kecil saya, dimana usai numpang nonton tv tetangga yang memutar film perang kemerdekaan oleh Stasiun TVRI, Firli kecil anak dusun bersama teman-teman sebaya bermain perang-perangan di kebun, sawah atau pinggiran anak Sungai Musi, dengan senapan mainan yang kami buat dari pelepah daun pisang.
Dari buku sejarah disekolah, maupun kisah perjuangan pahlawan yang diceritakan ayah, banyak sekali tauladan kehidupan antara lain nilai-nilai kesederhanaan, ketulusan, ke-ikhlasan, kejujuran dan rasa cinta luar biasa kepada bangsa dan negara, yang memicu keberanian dan kerelaan luar biasa untuk berkorban harta, raga bahkan nyawa sekalipun, untuk kemajuan negeri yang kita cintai ini.
Baca Juga: Sambut Ramadhan 1443 H, Ketua KPK: Melatih Kesadaran Bahwa Kita Dalam Pengawasan Tuhan
Tidak sedikit esensi dan pelajaran yang dapat digali dari integritas para pejuang, yang seyogianya bukan sekedar kita ketahui namun seharusnya dijadikan contoh dan pedoman untuk meneruskan perjuangan mengisi kemerdekaan yang dulu mereka rebut dengan darah dan air mata.
Seiring perjalanan waktu, mengisi kemerdekaan memang ternyata lebih sulit ketimbang berjuang merebut kemerdekaan, mengingat musuh negara yang kita hadapi saat ini, tak lain adalah segelintir manusia-manusia yang memiliki "mental terjajah", khususnya terjajah oleh perilaku koruptif.
Mental terjajah oleh perilaku koruptif, adalah menjadi biang keladi terhambatnya kemajuan bangsa dan negara, sesuai dengan cita-cita didirkannya republik ini.
Baca Juga: Sosok Ketua KPK Firli Bahuri di Mata Sahabatnya, Agus Suparman
Ciri-ciri manusia dangan mental terjajah, yakni inferioritas, rwndah diri sehingga tidak malu menadahkan tangan, meminta-minta sesuatu yang bukan menjadi haknya, dan berani melakukan tindakan korupsi apabila tidak terpenuhi keinginannya.
Ingat! Korupsi bukan hanya kejahatan merugikan keuangan negara, bukan saja merugikan perekonomian negara, tetapi korupsi merupakan bagian dari kejahatan merampas hak-hak rakyat, hak azazi manusi, sehingga karena itulah bagi saya, korupsi adalah kejahatan melawan kemanusiaan (corruption is a crime againts humanity).
Artikel Terkait
56 Pegawai KPK yang Tak Lolos TWK Ditawari Menjadi ASN Polri
Resmi Dipecat, 57 Pegawai KPK Tak Lulus TWK Langsung Deklarasikan Wadah Baru IM57 Institute
Menteri Luhut dan Erick Thohir Dilaporkan ke KPK Terkait Terlibat Bisnis dan Pengaturan Harga PCR