"Saya awalnya didatangi oleh para artis dan atlet serta pelaku UMKM. Mereka (pelaku umkm) bercerita sudah punya toko usaha, tapi saya selalu kalah dengan sarjana ekonomi karena saya hanya lulus SMA," cerita Dr. H. Ricky.
Atas dasar pengalaman yang diceritakan tersebut, pihaknya memandang hal itu untuk bisa diakui melalui sertifikasi dan rekognisi.
"Mereka itu melakukan riset lho, bukan yang (instan) langsung jadi dan benar-benar melewati proses," ungkapnya.
Baca Juga: Webinar USB dan KPID Jabar : Penyalahgunaan Frekuensi Publik Untuk Kepentingan Pribadi
Untuk menampung hal itu, Yayasan YPKP Bandung memiliki dua lembaga yang mengakomodir kebutuhan tersebut. Lembaga formal melalui USB YPKP, dan untuk non formal nya SBI. Pengakuannya lewat sertifikasi.
"Jadi lapangan dia di-translate ke dalam akademisi, bagaimana bikin proposal, bagaimana bikin hasil riset. Jadi kegiatan dia selama yang dikerjakannya itu didokumentasikan jadi sebuah karya tulis," terangnya.
Karya tulis itu, kata Dr. Ricky, nantinya diuji, dan nantinya diberikan sertifikasi. Itu kalau mengambil jalur non kuliah, melalui metote LSP (lembaga Sertifikasi Profesi).
Baca Juga: Pimpin Apel Pagi di SMAN 1 Tasikmalaya, Wagub Jabar: Generasi Muda Harus Kuat dan Sehat
Bagi yang ingin mengambil jalur kuliah atau formal, bisa dengan metode rekognisi pembelajaran lampau (RPL).
Seperti yang dilakukan para artis dan atlet yang tergabung menjadi mahasiswa USB YPKP Bandung. Perjalanan karir dan prestasi yang diraih bisa didokumentasikan secara akademi, nantinya itu bisa dijadikan skripsinya, pungkasnya. (Cuy/dbs)
Artikel Terkait
Kualitas Infrastruktur dan Pendidikan Sekolah di Bandung Harus Merata
Achmad Nugraha: Layanan Dasar Pendidikan dan Kesehatan Adalah Hak Setiap Warga
Dukung Dunia Pendidikan, bank bjb Kolaborasi dengan Universitas Indonesia
Pendidikan Memiliki Peran Penting dalam Membangun Karakter Bangsa
Achmad Nugraha akan Perjuangkan Aspirasi Warga, Terutama Jaminan Pendidikan dan Kesehatan