Upaya Pemkot Bandung Cegah Penularan HIV AIDS Hingga Kewilayahan

- Minggu, 28 Agustus 2022 | 20:14 WIB
Pemkot Bandung Cegah Penularan HIV (Gorajuara/dok: Diskominfo Kota Bandung)
Pemkot Bandung Cegah Penularan HIV (Gorajuara/dok: Diskominfo Kota Bandung)

REALITA PUBLIK,- Upaya pencegahan penularan HIV/AIDS terus dilakukan di Kota Bandung. Kasus yang terlihat seperti fenomena gunung es ini coba dipecahkan lewat hadirnya komunitas dan aktivasi peduli HIV/AIDS sampai di level kewilayahan.

Kepada Humas Kota Bandung, Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung, Sis Sri Silvia Dewi menyebut, upaya penanggulangan HIV/AIDS di Kota Bandung hadir lewat peran seluruh pihak di Kota Bandung.

Ia mencontohkan, di level kewilayahan ada organisasi Warga Peduli AIDS. Aktivasinya beragam, dan meliputi kegiatan sosialisasi untuk masyarakat agar bisa mencegah penularan HIV/AIDS.

Baca Juga: Angka Pengidap HIV/Aids di Kota Bandung Cukup Tinggi, dari Kalangan Mahasiswa dan Ibu Rumah Tangga

“Proses penjangkauan dan juga sosialisasi dilakukan dengan melibatkan unsur kewilayahan,” ucap Sis.

Berbagai aktivitas saling terintegrasi pun dilakukan di dalamnya. Mulai dari penjaringan dengan melibatkan unsur masyarakat, sosialisasi ke semua kalangan usia, juga tindak lanjut yang melibatkan SKPD di Kota Bandung.

Lebih lanjut, ia menyebut hadirnya aktivasi pencegahan dan penanggulangan penularan HIV/AIDS juga dibarengi proses penjaringan para penyintasnya.

Baca Juga: Dunia Belum Berakhir, Pengidap HIV Bisa Sehat dan Produktif Jika Lakukan Ini

Menurut Sis, proses penjaringan dilakukan agar penyintas HIV/AIDS dapat diberi tindakan lebih lanjut, seperti pengobatan. 

Proses pengobatan ini nantinya bisa mencairkan fenomena gunung es kasus HIV/AIDS di Kota Bandung.

“Perlu diketahui, jika di satu wilayah terdapat angka kasus HIV/AIDS yang tinggi, maka (fenomena) gunung esnya bisa dicairkan (karena sudah terjaring untuk kemudian dilakukan proses pengobatan),” ungkapnya.

Secara akumulatif sepanjang 1991 hingga 2021, tercatat 5.843 warga Kota Bandung sudah terjaring dan menjadi penyintas HIV/AIDS. 

Baca Juga: Cegah Penyebaran Omicron di Sekolah, IDAI Ajukan Rekomendasi PTM 2022

Namun, proses penjaringan tetap dilakukan agar penyintas yang belum terjaring dapat segera terjaring dan mendapat penanganan (diobati).

Lebih lanjut, Sis juga menyebut pekerjaan rumah berikutnya ialah mendobrak stigma tentang penyintas HIV/AIDS. Sudah jadi rahasia umum, penyintas HIV/AIDS mendapat stigma tak punya lagi harapan hidup.

Halaman:

Editor: Cuya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Cerita Akiat, Juara Dunia Layangan dari Kota Bandung

Minggu, 18 September 2022 | 17:37 WIB

Terpopuler

X