REALITA PUBLIK,- Kota Bandung terus berupaya memberikan kenyamanan bagi masyarakat. Mulai dari infrastruktur hingga pelayanan.
Bahkan dengan kenyamananan sampai saat ini, Kota Bandung terus diminati oleh berbagai wisatawan untuk destinasi liburannya.
Di samping itu, Kota Bandung pun diminati oleh unsur perfilman sebagai lokasi syuting. Hawa sejuk, kuliner yang melimpah, tempat yang romantis menjadi tujuan lokasi syuting.
Terbukti, seperti film Dilan, The Tarix Jabrix, bahkan film serial Preman Pensiun berlokasi di Kota Bandung hingga film jadul pun yakni Lutung Kasarung.
Baca Juga: Memiliki Jejak Historis Sinema, Kota Bandung Layak dijuluki Kota Film
Ketua Umum Badan Perfilman Indonesia, Gunawan Paggaru menerangkan, Badan Perfilman Indonesia (BPI) dibentuk atas amanat Undang- undang No. 33 Tahun 2009 tentang Perfilman. Dalam Pasal 67 disebutkan bahwa Masyarakat dapat berperan serta dalam penyelengaraan perfilman.
"Kemudian dalam Pasal 68 disebutkan bahwa untuk meningkatkan peran sertai masyarakat tersebut, dibentuk Badan Perfilman Indonesia. Ini pun dikukuhkan melalui Keputusan Presiden No. 32 tahun 2014 tentang Pengukuhan Badan Perfilman Indonesia " ujarnya saat beraudiensi dengan Wali Kota Bandung, Yana Mulyana di Balai Kota Bandung, Rabu (31/8/2022).
Ia menerangkan, Badan perfilman Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 bertugas untuk, menyelenggarakan festival film di dalam negeri, mengikuti festival film di luar negeri, menyelenggarakan pekan film di luar negeri, mempromosikan Indonesia sebagai lokasi pembuatan film asin.
Baca Juga: Tau Gak, 759 Taman di Kota Bandung Berdiri di Lahan Seluas 2,1 Juta Meter Persegi
"Tujuan perfilman Indonesia meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik material, spiritual maupun sosial. Adapun fungsi utama yaitu Ilmu, jarya seni budaya, nedia komunikasi dan Komoditas," tuturnya.
Gunawan menambahkan, kedatangannya ke Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk mengintegrasikan regulasi sehingga lebih mudah untuk meningkatkan perfilman di Indonesia.
"Utamanya mengintegrasikan seluruh pengambil kebijakan termasuk pemerintah. Kehadiran kami juga untuk mengharmonisasikan aturan yang sudah dijelaskan berikut dengan pemerintah khususnya di daerah," katanya.
Baca Juga: Kota Bandung Butuh 30 Kolam Retensi, Baru Terpenuhi 30 Persen
Ia pun mengapresiasi pendidikan yang ada di Kota Bandung, karena bukan hanya infrastruktur saja yang mendukung, juga SDM yang berpotensi untuk memajukan perfilman.
"Film merupakan alat ketahanan nasional, mulai ekonomi, sosial budaya. Mudah-mudahan bisa kita capai itu. Kota Bandung juga luar biasa pendidikannya, mulai SMK hingga perguruan tinggi. Mulai Widyatama, ISBI, Unpad hingga UPI," bebernya.
Artikel Terkait
Dunia Musik Indonesia Berduka, Ebenz Gitaris Burgerkill Meninggal Dunia
Memiliki Jejak Historis Sinema, Kota Bandung Layak dijuluki Kota Film
Jadikan Ruang Apresiasi, Bugs Studio Gandeng Musisi Berkolaborasi dengan Seniman Magelang