Apa Sih Resesi Ekonomi? Begini Penjelasan dan Cara Mengatur Keuangan Keluarga

REALITA PUBLIK,- Kabar tentang Resesi ekonomi bakal terjadi di berbagai negara bahkan global pada tahun 2023, belakangan ini ramai jadi perbincangan masyarakat Indonesia. Mulai dari pemberitaan, media sosial dan obrolan warung kopi.

Lantas, apa sih sebenarnya yang dimaksud Resesi Ekonomi tersebut?. Apa dampak yang dirasakan pada masyarakat bila resesi ekonomi yang diprediksi tersebut benar-benar terjadi?. Lalu, bagaimana cara kita dalam menghadapi masa resesi?.

Berdasarkan definisi, resesi ekonomi diartikan kondisi di mana perekonomian suatu neagara sedang memburuk. Hal itu dapat dilihat dari indikator Produk Domestik Bruto (PDB) negara mengalami neraca negatif.

Baca Juga: Pesta DKPP Agrimarket, Simbol Ketahanan Pangan dan Pemulihan Ekonomi Kota Bandung

Angka pengangguran semakin meningkat serta pertumbuhan ekonomi riil turun atau negatif selama dua kuartal berturut-turut.

Atas indikator-indikator tersebut mengakibatkan aktivitas ekonomi terganggu sehingga daya beli masyarakat menurun atau lemah. Berbagai faktor kemungkinan menjadi penyebab terjadinya resesi ekonomi, mulai dari dampak pandemi covid-19 hingga sentimen negatif pasar keuangan dunia atas perang Rusia-Ukraina yang tidak berkesudahan.

Lalu, dampak dari resesi ekonomi itu apa saja sih?. Dilansir dari laman website OJK, sedikitnya ada tiga dampak besar bagi aktivitas ekonomi apabila resesi ekonomi itu benar terjadi.

Baca Juga: Permudah Ijin Usaha dan Investasi, Jadi Jurus Ampuh Pulihkan Ekonomi

Pertama, perlambatan ekonomi akan membuat sektor riil menahan kapasitas produksinya sehingga Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan sering terjadi bahkan beberapa perusahaan mungkin menutup dan tidak lagi beroperasi.

Kedua, Kinerja instrumen investasi akan mengalami penurunan sehingga investor cenderung menempatkan dananya pada bentuk investasi yang aman. Dan Ketiga, ekonomi yang semakin sulit pasti berdampak pada pelemahan daya beli masyarakat karena mereka akan lebih selektif menggunakan uangnya dengan fokus pemenuhan kebutuhan terlebih dahulu.