Pengawasan yang Lemah Jadi Biang Kerok Pembobolan Uang Nasabah bank bjb

- Senin, 20 Februari 2023 | 17:06 WIB
Masih lemahnya pengawasan terhadap proses penyimpanan uang maupun stok opname yang ada di khasanah inilah yang membuat Komisi III DPRD Jabar akan memanggi jajaran direksi bank bjb untuk dimintai keterangan/Foto/Ilustrasi pecahan uang
Masih lemahnya pengawasan terhadap proses penyimpanan uang maupun stok opname yang ada di khasanah inilah yang membuat Komisi III DPRD Jabar akan memanggi jajaran direksi bank bjb untuk dimintai keterangan/Foto/Ilustrasi pecahan uang

REALITA PUBLIK,- Kasus pembobolan bank bjb Kantor Cabang (Kancab) Pangandaran oleh karyawannya berinisial (AS) alias Cucus senilai Rp20.671.000.000,00 (dua puluh miliar enam ratus tujuh puluh satu juta rupiah), oleh oknum karyawan berinisial AS alias Cucun di Kantor Cabang Pangandaran di Jl. Merdeka barat No. 396 Karangsari Padaherang Kabupaten Pangandaran, beberapa waktu terus menjadi sorotan berbagai kalangan. Terutama dari beberapa instansi pemegang kebijakan perbankan maupun legislatif.

Saat hendak dimintai tanggapanya terkait kasus pembobolan uang nasabah di bank bjb Kancab Pangandaran, para pejabat di kantor OJK jabar di Jalan Ir H, Juanda tidak ada satupun yang berada di kantornya.

“Maaf kami tidak bisa memberxikan keterangan terkait hal tersebut, karena sudah disepakati yangberwenang memberika keterangan itu hanya pimpinan kami,” kata Andriani salah seorang staf OJK saat ditemui, Jumat (17/2/2023).

Baca Juga: Uang Nasabah Raib Rp 20 Miliar, Komisi III DPRD Jabar: Sistem keamanan dan Pengawasan Bank bjb Masih Lemah

Dikatakanya, seluruh unsur pimpinan OJK sedang melaksanakan rapat di Bogor, sehingga untuk bisa menemui pimpinan akan dilaporkan terlebih dahulu untuk kemudian akan dijadwalkan.

“Kami saat ini hanya bisa menampung dulu maksud dan tujuan bapak-bapak kesini. Nanti saya laporkan ke pimpinan agar bisa dijadwalkan,” ungkapnya.

Namun sebelumnya dikutip dari Bisnisbandung.com Direktur Pengawasan Lembaga Keuangan OJK Kantor Regional Jabar, Misran Pasaribu menyatakan pihaknya telah meminta agar pihak bank bjb untuk melakukan langkah-langkah perbaikan. Diantaranya untuk senantiasa meningkatkan pengawasan aktifitas di khasanah (tempat penyimpangan uang).

“Kami juga sudah meminta pihak bjb untuk melakukan langkah-langkah perbaikan ke depan, agar senantiasa melakukan pengawasan yang lebih bagaimana aktifitas di khasanah. Misalnya melakukan cash opname secara rutin, kemudian stok opname supaya bisa diketahui berapa sebenarnya persediaan uang yang ada di khasanah,” jelasnya, Rabu (15/2/2023).

Baca Juga: Uang Rp 20 Miliar milik Nasabah bank bjb Raib Dibobol Karyawan, Anehnya Dua Tahun Baru Diketahui

Misran pun mengakui bjb sudah menjalankan standar operasional (SOP) terkait pemeliharaan kas. Hanya saja perlu pendalaman maupun perbaikan.

“Phak bjb sudah merespon arahan dari OJK selaku pengawas,” ujarnya.

Masih lemahnya pengawasan terhadap proses penyimpanan uang maupun stok opname yang ada di khasanah inilah yang membuat Komisi III DPRD Jabar akan memanggi jajaran dioreksi bjb untuk dimintai keterangan.

Baca Juga: bank bjb Pastikan Kasus Pencurian Uang oleh Oknum Pegawai Cabang Pangandaran Sudah Diproses Polda Jabar

“Kita Komisi III DPRD Jabar akan memanggil Direksi Bank bjb untuk memberikan keterangan setelah kegiatan reses II Tahun Sidang 2022-2023 beres,” ujar anggota Komisi III DPRD Jabar dari Fraksi Gerindra-Persatuan, H. Pepep Saeful Hidayat, S.Ikom, Jum’at (17/02/2023).

Kasus yang saat ini ditangani Polda Jabar tersebut, menjadi pertanyaan besar Komisi III DPRD Jabar, karena baru terungkap setelah 2 tahun lebih. Menurutnya kejadian memalukan tersebut menandakan bahwa system keamanan dan pengawasan yang diterapkan manajemen bank bjb masih lemah.

Halaman:

Editor: Suryadi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jaksa Penuntut Umum Tuntut Mati Wowon Cs

Selasa, 3 Oktober 2023 | 19:16 WIB

KPK Geledah Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo

Jumat, 29 September 2023 | 10:16 WIB
X