Perlu juga dipikirkan adanya kode etik dan lembaga pengawas untuk organisasi ini.
“Karena ada friksi di lapangan, di mana posisi ketua RW tidak sinkron dan tidak akur dengan ketua RT, bahkan dengan masyarakat. Secara kasuistis banyak ditemui berkaitan dengan rebutan iuran. Ada suara masyarakat yang tidak didengar. Bahkan lurah dan camat tidak bisa menyelesaikan ini. Mudah-mudahan dalam raker ini bisa merumuskan hasil yang bisa memberikan maslahat bagi kita semua,” ujarnya.
Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengucapkan terima kasih kepada para pengurus RW yang telah memberikan kontribusi terbaiknya bagi Kota Bandung.
“Kami sangat terbuka apabila ada regulasi perlu diperbaiki, perlu ditingkatkan, dievaluasi, karena bapak ibu bagian dari kelompok masyarakat. Kita punya 1.598 RW. Jadi RW ini luar biasa mewakili 2.5 juta masyarakat. Kami memberikan apresiasi berupa asuransi dalam risiko melakukan tugas dan jabatannya sehingga diberikan asuransi kecelakaan dan kematian bagi ketua RT dan ketua RW. Kami berharap raker ini bisa menghasilkan beberapa hal rekomendasi sehingga ikhtiar kita semua untuk melayani masyarakat Kota Bandung yang aman dan nyaman,” ujarnya.* (Editor)
Artikel Terkait
Bahas Perwal LKK, Komisi A DPRD Terima Audiensi dari Forum RW
Komisi V DPRD Jabar Terima Audiensi Forum Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Swasta, Dana BPMU Tak Kunjung Cair
Terima Audiensi dari Forum RW, Komisi A DPRD Kota Bandung Bahas Perda LKK