Krisis Tenaga PPL, Apakah Jabar Tetap Menjadi Pensuplay Ketahanan Pangan Nasional ?..

- Kamis, 25 Mei 2023 | 11:43 WIB
ilustari petani sedang melakukan cocok taman  (ist)
ilustari petani sedang melakukan cocok taman (ist)

BANDUNG, Realitapublik.com, -- Provinsi Jawa Barat sudah puluhan tahun menjadi provinsi pensuplay kebutuhan pangan nasional terbesar.   Hal ini, tentunya tidak terlepas dari peranan tenaga Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam meningkatkan produksi pertanian.

Namun, sejak beberapa tahun ini, provinsi Jabar mulai dilanda krisis tenaga PPL, dimana tanaga PPL status ASN sudah bayak purna bakti. Sedangkan PPL non ASN atau Pekerja Harian Lepas (PTL) kurang diperhatikan tingkat kesejahteraannya, sehinga kurang optimal dalam menjalankan tugasnya sebagai tenaga PPL.

Mensikapi persoalan tenaga PPL ini, anggota Komisi II DPRD Jabar H. Syamsul Bachri, SH, MBA dari Fraksi PDIP mengatakan,  permasalahan krisis tanaga PPL ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, karena akan berdampak terhadap produksi pertanian yang otomatis akan berdampak langsung terhadap ketahanan pangan.

Baca Juga: Meningkatkan Hasil Pertanian Ditengah Kelangkaan Pupuk Subsidi dan Kondisi Infrastruktur Pengairan Rusak

Keberadaan Petugas PPL sebagai ujung tombak pertanian dan mitra pembina bagi para petani, sekaligus sebagai agen perubahan dibidang pertanian  dalam meningkatkan hasil pertanian. Bahkan para tenaga PPL juga membina dan melatih agar hasil pertanian dapat dioleh menjadi berbagai produk olahan makanan dan minuman.

Demikian dikatakan Syamsul Bachri saat dimintai tanggapannya terkait krisis tenaga PPL di Jabar, melalui telepn selulernya, Kamis (25/5/2023).

Dikatakan, sebagai provinsi  penyumbang ketahanan pangan nasional, idealnya  1petugas  PPL memegang hanya 1 desa binaan, hal ini agar lebih optimalnya, Namun, realitanya 1 PPL memegang 3 sampai 4 desa binaan, kata Politisi senior PDIP Jabar ini.

Baca Juga: Syamsul Bachri Reses di Desa Patrol Kebupaten Indramayu, Bahas Pertanian dan Infrastruktur

Syamsul Bachri mantan Ketua DPC PDIP Kab Indramayu ini mengatakan, krisisnya tenaga PPL ini sangat  berdampak terhadap hasil produksi pertanian. Sementara, lahan pertanian di provinsi Jabar  masih cukup luas yang tersebar di 5.312 desa di Jabar,  Namun berhubung jumlah personil PPL semakin berkurang, akhirnya terpaksa satu orang PPL harus menangani atau megang 3 sampai 4 desa binaan.

Saat ditanya, kenapa hingga kini belum ada penambahan PPL dari ASN ?…  kita di Komisi II DPRD Jabar sudah meminta pemprov Jabar melalui dinas terkait mitra Komisi II. Namun, hingga kini kita belum tahu apa yang jadi permasalahan, sehingga hingga kini belum ada penambahan PPL.  Mungkin karena persyaratan atau karena lain yang kita tidak ketahui, ujar wakil rakyat dari Dapil Jabar XII (Kab/kota Cirebon – Kab Indramayu) ini.

Para tenaga PPL itu, terutama dari kalangan ASN harus  memiliki keilmuan bidang pertanian  dan penyuluhan untuk membina dan melatih  para petani agar produksi hasil pertanian meningkat, tandasnya. (Adip/ahw/yad).

Editor: Husein Widjaya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X