BANDUNG, Realitapublik.com,-- Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jabar H. Syamsul Bachri, SH, MBA mengatakan, dalam upaya menjaga kedautan pangan, sudah seharusnya lahan-lahan pertanian yang ada di desa-desa harus tetap terjaga dan dioptimalkan serta dipertahankan agar tidak dialih fungsikan.
“Lahan pertanian yang ada di desa-desa di Jabar merupakan pertahanan terakhir menjaga kedaulatan pangan. Jadi harus dipertahankan dan optimalkan jangan sampai dialihfungsikan dan jangan sampai pertahanan terakhir kita ini runtuh. ”.
Demikian dikatakan, Syamsul Bachri dari Fraksi PDIP DPRD Jabar, saat dimintai tanggapannya, terkait beberapa tahun ini, sudah banyak lahan pertanian produktif dijual dan beralih fungsi, Minggu (28/5/2023).
Lahan pertanian bukan hanya lahan sawah untuk padi, bahkan kita juga mendorong agar lahan-lahan yang produktif yang ada, bisa digarap untuk pertanian tanaman pangan baik padi ataupun non padi.
Kita di Komisi II DPRD Jabar terus mendorong agar pemerintah Provinsi Jabar melalui mitrakerja Komisi II untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan pemerintah Kabupaten/kota termasuk juga dengan stageholder terkait dalam mengembangkan dan meningkatkan produksi pangan.
Dalam mempertahankan Jabar sebagai lumbung ketahanan nasional, tentunya harus ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh Pemprov Jabar, diantaranya : Pertama, mempertahankan Lahan Baku Sawah (LBS) dan Lahan Sawah yang Dilindungi (LSD).
Baca Juga: Komisi II Dorong Peningkatan Hasil Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kedua mendorong Pemprov Jabar melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) untuk terus melakukan kajian dan berinovasi dalam bidang pertanian, agar dapat meningkatkan hasil produktifitas pertanian.
Kedua hal tersebut, harus dilakukan oleh Pemprov Jabar Dinas TPH, untuk itu, Komisi II DPRD Jabar terus mendorong Dinas TPH bersama jajaran UPTD Balai Benih Padi dan Palawija agar terus melakukan inovasi di bidang pertanian.
Hal ini penting, seiring dengan semakin terkikisnya lahan produktif pertanian di Jabar karena alih fungsi lahan.
Ada yang menjadi komplek perumahan, pertokoan, pabrik maupun lainnya. Sehingga Lahan Baku sawah (LBS) juga turut terkikis. Ke depan, apakah Jabar masih mampu menjadi lumbung pangan nasional ?..., tandasnya. (AdiP/ahw/yad).
Artikel Terkait
Pansus I DPRD Jabar Bahas LKPJ Gubernur TA 2022 ke Bappenas
TPA Sarimukti Mulai Normal Kembali, TPA Darurat Cicabe Bakal Dinonaktifkan
Waspadai El Nino Pengaruhi Pasokan Pangan, Pemkot Bandung Bahas Strategi Pengendalian InflasiĀ
Tahun 2022 IPM Jabar Meningkat, Nilai Tukar Petani ((NTP) Berada di Urutan ke 30 se-Indonesia
Sosper di Losarang Indramayu, Syamsul Bachri : Perda PPA Memberikan Perlindungan dan Hak Anak-anak
Masyarakat Losari Indramayu Antusias Mengikuti Sosper PPA
Krisis Tenaga PPL, Apakah Jabar Tetap Menjadi Pensuplay Ketahanan Pangan Nasional ?..