Ungkapan Sepenggal Cinta Ridwan Kamil di Hari Pemakaman Eril

- Senin, 13 Juni 2022 | 14:28 WIB
 Ridwan Kamil ucapkan terima kasih atas doa yang diberikan untuk almarhum Emmeril Kahn Mumtadz. /Jabar Hits/Krismanto
Ridwan Kamil ucapkan terima kasih atas doa yang diberikan untuk almarhum Emmeril Kahn Mumtadz. /Jabar Hits/Krismanto

REALITA PUBLIK,- Proses pemakaman Eril (Emmeril Kahn Mumtadz), putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah selesai dilaksanakan sekitar Pukul 12.05 WIB, pada hari Senin (13/6/2022), di Cimaung Kabupaten Bandung.

Meskipun masih diselimuti rasa duka yang mendalam, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil nampaknya telah mengikhlaskan kepergian putra sulung nya. Semua yang terjadi merupakan ketetapan yang digariskan dan atas kehendak Allah SWT.

"Ananda Emeril Mumtadz telah selesai tugas di dunia nya dengan paripurna, tidak kurang tidak lebih. Allah sudah tetapkan, karena tidak ada satupun daun yang jatuh kecuali atas ijin dan kehendak Allah Subhanahu wa ta'ala," ungkapnya sesuai pemakaman.

Selain mengucapkan rasa terimakasih terhadap semua pihak dan seluruh masyarakat yang selama ini telah ikut memberi dukungan dan mendoakan almarhum, sejak dikabarkan hilang hingga dimakamkan, Ridwan Kamil juga menyampaikan sepenggal cinta untuk Eril.

Baca Juga: Ribuan Warga Padati Sisi Jalan Saksikan Rombongan Mobil Jenasah Eril ke Pemakaman

"Ijinkan saya menyampaikan rasa cinta, siapa itu Eril dan apa hikmah dari kepergiannya," ucap Ridwan Kamil.

Berikut isi dari sepenggal cinta dari Ridwan Kamil untuk mendiang anak sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz (Eril).

Empat belas hari bisa terasa pendek dalam hidup rutin yang sehari-hari, tapi empat belas hari ini bisa menjadi begitu panjang bagi kehidupan kami.

Kami bertanya-tanya, mengapa harus selama ini ya Allah. Mengapa tidak lebih cepat, agar semua lekas berlalu.

Baca Juga: Polisi Siapkan Pengamanan Proses Pemakaman Eril, Pelayat Dibatasi di Lokasi Makam

Supaya kami yang hidup tidak terlalu lama mengharu biru. Tapi waktu adalah rahasia Allah yang muskil bisa dipecahkan. Apalagi menyangkut tentang kelahiran dan kematian.

Waktu adalah relatif, begitulah kata-kata orang yang arif. Dan akhirnya, kami menerimanya dengan hati yang lapang, sebab kami bisa menemukan banyak sekali petunjuk yang terang.

Dalam merentang empat belas hari yang sejujurnya sangat melelahkan, namun kami pun mendapatkan banyak pelajaran dan menerima kearifan.

Tentang hidup Eril, yang secara kasat mata rasa nya terlalu singkat. Tapi setelah dicermati, ternyata kehidupannya sangat padat penuh manfaat.

Baca Juga: Masjid Raya Hingga Masjid di Kampung Gelar Shalat Gaib untuk Eril

Halaman:

Editor: Cuya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X